Jumat, 22 Juni 2018

MATERI IPS TENTANG KEPAHLAWANAN DAN PATRIOTISME

KEPAHLAWANAN DAN PATRIOTISME
KLS IV
      a.      Pahlawan
 
Pahlawan adalah orang yang melakukan perbuatan baik tearhadap orang lain tanpa dilandasi keinginan untuk mendapatkan pujian atau imbalan. Pahlawan juga disebut orang yang telah berjasa pada negara. Sedangkan patriotisme yaitu sikap yang mewujudkan semangat cinta tanah air untuk bersedia mengorbankan segala-galanya. Pahlawan yang berjuang untuk negara memiliki jiwa patriotisme untuk kejayaan bangsa dan negaranya.

        b.      Sikap-sikap kepahlawanan yang harus kita miliki antara lain

Ø  Membantu tanpa pamrih dan ikhlas 
Ø  Berani membela kebenaran dan keadilan 
Ø  Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara
Ø  Jujur dan bertanggung jawab 
Ø  Mengutamakan kepentingan bangsa dan negara/kepentingan umum
  
Dengan memiliki sikap kepahlawanan dan patriotisme, seseorang akan:
Ø  Mendapatkan kebaikan untuk diri sendiri 
Ø  Dihormati dalam masyarakat 
Ø  Banyak teman dan disenangi oran lain
Ø  Mudah mendapatkan bantuan jika memerlukan pertolongan 
 
C.      Sifat-sifat kepahlawanan
 
1)      Rela berkorban, maksudnya berbuat apapun dilandasi rasa ikhlas, tanpa mengharap pujian, imbalan pada orang lain maupun negara.
2)      Kesatria, maksudnya berani mengakui kesalahan bila salah, bertanggung jawab segala ucapan dan tindakan yang dilakukan.
3)      Berjuang tanpa pamrih, maksudnya selalu berbuat ikhlas
4)      Pemberani, maksudnya pemberani dalam bidang kebenaran.
5)      Pantang menyerah, maksudnya tak mudah putus asa semua usaha pekerjaan harus berhasil, kegagalan merupakan pelajaran diulangi lagi sampai berhasil.
6)      Berperilaku terpuji, maksudnya segala tindakan perilaku, tutur kata dapat dijadikan contoh orang lain
 
d.      Penerapan sehari-hari tindakan terpuji antara lain
Ø  Mengakui kesalahn dan minta maaf
Ø  Menolong orang yang sedang kesusahan
Ø  Rela berkorban untuk teman dan orang lain
Ø  Menegur teman yang berbuat tercela
 
e.        Penerapan sehari-hari tindakan rela berkorban
Ø  Ikut kerja bakti membersihkan jalan dan sekolah
Ø  Ikut berpartisipasi menjaga keamanan kampung
Ø  Menyingkirkan benda berbahaya ditengah jalan
Ø  Membantu mengantarkan adik yang mau belajar kelompaok
Ø  Membantu pekerjaan orang tua atau orang yang disekitarnya
Mengingat pejuangan para tokoh pahlawan, sebagai berikut
Ø  RA. Kartini:                                                     
      Telah berjasa menjadi tokoh emansipasi wanita yaitu memperjuangakan hak-hak wanita.
Ø  Panglima besar Jendral sudirman:
Telah berjasa menjadi seorang pahlawan kemerdekaan, berjuang dengan cara bergerilya untuk membebaskan bangsa indonesia dari penjajah.
Ø  Ki Hajar Dewantoro
Telah berjasa menjadi tokoh dalam bidang pendidikan untuk mendidik anak-anak bangsa dengan mendirikan sekolah Taman Siswa agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang sejajar dengan bangsa lain di dunia
Ø  Ir. Soekarno dan Drs. Muh. Hatta
dengan keberaniannya membebaskan bangsa indonesia dari penjajah asing dengan memproklamasikan kemerdekaan Indonesia disebut sebagai bapak proklamator
Ø  Jendral Ahmad Yani
Dengan kegigihannya mempertahankan pancasila sebagai dasar negara menjadi korban PKI disebut pangeran revolusi
 
 


MATERI IPS KELAS 5 SD

PERJUANGAN PARA TOKOH DAERAH DALAM MELAWAN PENJAJAH
 
A. PENJAJAHAN BELANDA DI INDONESIA
1. Jatuhnya Daerah-Daerah di Wilayah Nusantara ke dalam Kekuasaan  
    Pemerintah Belanda
            Sebelum dijajah bangsa asing , Indonesia terdiri atas beberapa kerajaan yang merdeka. Diantara kerajaan-kerajaan itu ada yang kekuasaannya meliputi seluruh Nusantara , seperti kerajaan Sriwijaya dan Majapahit.Dari Banten, Belanda terus berusaha untuk meluaskan kekuasaannya sehingga berhasil menguasai Nusantara. Dengan cara menghasut dan memfitnah , bangsa Belanda dengan mudah berhasil mewujudkan keinginannya untuk menguasai wilayah Nusantara. Politik adu domba dijalankan oleh Belanda dengan memanfaatkan para raja dan pembantu dekat raja , sehingga terjadi konflik diantara mereka. Mereka juga tergiur dengan iming-iming harta dari kaum penjajah, tanpa menyadari bahwa kedatangan mereka tersebut akan menyengsarakan rakyatnya.
  2. Sistem Kerja Paksa dan Penarikan Pajak Yang Memberatkan Rakyat
            Kerja paksa pada masa penjajahan Belanda disebut Kerja Rodi. Rakyat Indonesia dipaksa bekerja Untuk membuat jalan raya dari Anyer sampai Panarukan tanpa mendapatkan upah. Proyek pembangunan jalan sepanjang 1000 km yang terbentang dari ujung Jawa Barat sampai Jawa Timur itu dipimpin oleh seorang Jendral Belanda yang bernama Daendels. Itulah sebab mengapa jalan tersebut di sebut dengan Jalan Daendels. Selama pembangunan jalan, banyak korban yang mati karena kelaparan , kehausan, atau karena dicambuk. Selain itu masih banyak kerja paksa yang dilakukan oleh Belanda, seperti membangun jembatan, menebang kayu dan pembuatan tempat-tempat pertahanan yang semuanya itu adalah untuk kepentingan penjajahan Belanda.
3. Perjuangan Para Tokoh Daerah Untuk Mengusir Penjajah
A. Perjuangan Sultan Agung
B. Perjuangan Pattimura 
C. Perjuangan Untung Suropati
D. Perjuangan pangerandiponegoro
E. perjuangan Tuanku Imam Bonjol
G.Perjuangan rakyat Aceh
H. perlawanan Sisingamangaraja XII dan Rakyat Batak 
 
 

DIALOG BAHASA INGGRIS

CONTOH DIALOG DALAM BAHASA INGGRIS 

Introduction

Andrea: What is your name?
Stefan: My name is Stefan, and you?
Andrea: I am Andrea.
Stefan: Where do you live?
Andrea: I live in Roma, and you?
Stefan: I live in Milan.
Andrea: Nice to meet you.
Stefan: Nice to meet you too.

What are you reading

Mike: Hi Joni, what are you reading?
Joni: Hi Mike, I’m reading novel Laskar Pelangi.
Mike: I even read that. That’s good novel.
Joni: I think so.

In a class
Mr. Tono: Andi, why did you come late?
Andi: I’m sorry Sir. I passed the bus.
Mr. Tono: I will let you sit down if you answer my question. Who is the third president of Indonesia?
Andi: I don’t know Sir.
Mr. Tono: I will punish you. You must stand up in front of class for 10 minutes.
Andi: OK Sir.

In a library
Anna: Hi Lisa, what are you doing here?
Lisa: I am looking for math book.
Anna: May I help you?
Lisa: Sure. Thank you.
Anna: You are welcome.

Go to the market
Risa: Where are you going?
Mia: I will going to the market.
Risa: What will you do there?
Mia: I will buy vegetables for my mother.
Risa: Who will you go with?
Mia: Alone.
Risa: OK, be careful.

May I borrow …
Vina: Hi Mirna, what’s happen to you?
Mirna: I lost my pen. May I borrow your pen?
Vina: Sure.

Kamis, 14 Juni 2018

RUMUS-RUMUS MATEMATIKA DI SD

RUMUS MATEMATIKA SD
1. Rumus Volume Bangun Ruang Kelas 6 SD

Nama Bangun Ruang Rumus Volume
Tabung V = phi r² x t
Prima tegak segitiga V = Luas alas x Tinggi

2. Rumus Matematika SD Skala Kelas 6

Rumus Skala = Jarak Pada Gambar (Peta) / Jarak Sebenarnya
Rumus Jarak Pada Gambar = Jarak Sebenarnya x Skala
Rumus Jarak Sebenarnya = Jarak Pada Gambar (Peta) / Skala

3. Rumus Menghitung Luas Bangun Datar

Bangun Datar Rumus Luas
Bangun Datar Persegi L = sisi x sisi = s²
Bangun Datar Segitiga L = ½ alas x tinggi
Bangun Datar Lingkaran L = phi x r²
Bangun Datar Trapesium L = ½ t × (a+b)
Bangun Datar Layang – Layang L = ½ x d1 x d2
Bangun Datar Jajar Genjang L = Alas x Tinggi
Bangun Datar Belah Ketupat L = ½ x d1 x d2
Bangun Datar Persegi Panjang L = Panjang x Lebar

4. Rumus Operasi Bilangan Bulat Kelas 6 SD

a. Sifat Komutatif Penjumlahan, Rumus Bentuk Umum : a + b = b + a
Contohnya : 2 + 4 = 4 + 2 = 6 atau 5 + 10 = 10 + 5 = 15
b. Sifat komutatif Perkalian, Rumus Bentuk Umum : a x b = b x a
Contohnya : 3 x 5 = 5 x 3 = 15 atau 10 x 2 = 2 x 10 = 20
c. Sifat Distributif Perkalian terhadap Penjumlahan
Rumus Umumnya : a x (b + c) = (a x b) + (a x c)
Contohnya :
2 x (5 + 10) = 2 x 5 + 2 x 10

= 10 + 20

= 30
d. Sifat Distributif Perkalian terhadap Pengurangan
Rumus Umumnya : a x (b – c) = (a x b) – (a x c)
Contohnya :
2 x (10 – 5) = 2 x 10 – 2 x 5

= 20 + 10

= 10


Didalam Rumus Operasi Hitung Bilangan terdapat Dua Ketentuan antara lain yang pertama jika terdapat kurung () maka kerjakan yg didalam kurung terlebih dahulu dan ketentuan yang kedua adalah jika tidak ada Kurung () maka perkalian dan pembagian didahulukan terlebih dahulu dari dari penjumlahan dan pengurangan.
Contoh :
= 7000 – 40 x 100 : 4 + 200 = 7000 – 1000 + 200
= 6200
Atau = 1000 : 10 x 2 – (200 + 50) = 1000 : 10 x 2 – 150
= 100 x 2 – 150
= 200 – 150
= 50

6. Rumus FPB dan KPK Dua Bilangan

a. Cara Menentukan FPB (Faktor Persekutuan Terbesar) Dua Bilang antara lain Cari Faktor pada masing2 bilangan tersebut, tentukan Faktor Persekutuan dari kedua bilangan tersebut dan Kalikan Faktor Persekutuan (Faktor yg sama) yang mempunyai pangkat yang paling kecil.
Contohnya :
27 = 3³
18 = 2 x 3²
Faktor yang sama dari FPB Dua Bilangan tersebut ialah 3, dan yang berpangkat yang paling kecil adalah 3² = 9
b. Cara Menentukan KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil) Dua Bilangan antara lain Cari Faktor Prima dari Masing – Masing Bilangan tersebut, kalikan semua faktor dan faktor yg sama tersebut dipilih pangkat yang paling tinggi.
Contohnya : Nilai KPK 12 dan 15
12 = 2² x 3
15 = 3 x 5
 Nilai KPK Dua Bilangan diatas : 2² x 3 x 5 = 50

7. Mengolah dan Menyajikan Data

Modus adalah Nilai yang paling banyak muncul.
Nilai Minimum adalah Nilai yang terkecil dan yang terendah dari semua data.
Nilai Maksimal adalah Nilai yang tertinggi dari semua data yang ada didalamnya.
Rata – Rata adalah Untuk Rata – Rata dicari dengan cara menjumlahkan semua Sampel yang dibagi dengan Jumlah Sampel.


a. Sumbu x juga disebut dengan Absis (x) dan untuk Sumbu y disebut juga dengan Ordinat (y).
b. Sebuah bidang Koordinat Cartesius akan terbentuk oleh 2 Buah Sumbu yakni Sumbu Tegak (Sumbu y) dan Sumbu Mendatar (Sumbu x).
c. Dari titik Nol Sumbu tegak akan ke Atas dan Sumbu Mendatar akan ke Kanan yang mempunyai Nilai Positif.
d. Dari Titik Nol Sumbu Tegak akan ke Bawah dan Sumbu Mendatar akan ke Kiri yang mempunyai Nilai Negatif.
e. Mencari titik Koordinat suatu Objek dapat dicari dengan mencari letak pada Sumbu x ke Kanan ataupun ke Kiri dengan letak pada Sumbu y ke Atas ataupun ke Bawah.

9. Rumus Matematika SD Volume dan Waktu Kelas 6
rumus matematika kelas 6 SD
Satuan Waktu
Satu Menit = 60 Detik
Satu Jam = 60 Menit
Satu Hari = 24 Jam
Satu Minggu = 7 Hari
Satu Bulan = 30 Hari / 31 Hari
Satu Bulan = 4 Minggu
Satu Tahun = 52 Minggu
Satu Tahun = 12 Bulan
Satu Windu = 8 Tahun
Satu Dekade = 10 Tahun
Satu Dasawarsa = 10 Tahun
Satu Abad = 100 Tahun
Satu Milenium = 1000 Tahun

MATERI PEMBELAJARAN TEMATIK DI SD

Pembelajaran Tematik

A.  Pengertian Pembelajaran Tematik

Pembelajaan tematik adalah pembelajaran tepadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa.
Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan (Poerwadarminta, 1983).
Dengan tema diharapkan akan memberikan banyak keuntungan, di antaranya:
  1. Siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu,
  2. Siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar antar matapelajaran dalam tema yang sama;
  3. Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan;
  4. Kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengkaitkan matapelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa;
  5. Siswa mampu lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas;
  6. Siswa lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam satu mata pelajaran sekaligus mempelajari matapelajaran lain;
  7. Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara tematik dapat dipersiapkaan sekaligus dan diberikan dalam dua atau tiga pertemuan, waktu selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan remedial, pemantapan, atau pengayaan.
B. Landasan Pembelajaran Tematik

Landasan Pembelajaran tematik mencakup:
1. Landasan filosofis dalam pembelajaran tematik sangat dipengaruhi oleh tiga aliran filsafat yaitu: (a) progresivisme, (b) konstruktivisme, dan (c) humanisme.
  • Aliran progresivisme yang memandang proses pembelajaran perlu ditekankan pada pembentukan kreatifitas, pemberian sejumlah kegiatan, suasana yang alamiah (natural), dan memperhatikan pengalaman siswa.
  • Aliran konstruktivismeyang melihat pengalaman langsung siswa (direct experiences) sebagai kunci dalam pembelajaran. Menurut aliran ini, pengetahuan adalah hasil konstruksi atau bentukan manusia. Manusia mengkonstruksi pengetahuannya melalui interaksi dengan obyek, fenomena, pengalaman dan lingkungannya. Pengetahuan tidak dapat ditransfer begitu saja dari seorang guru kepada anak, tetapi harus diinterpretasikan sendiri oleh masing-masing siswa. Pengetahuan bukan sesuatu yang sudah jadi, melainkan suatu proses yang berkembang terus menerus. Keaktifan siswa yang diwujudkan oleh rasa ingin tahunya sangat berperan dalam perkembangan pengetahuannya.
  • Aliran humanisme yang melihat siswa dari segi keunikan/kekhasannya, potensinya, dan motivasi yang dimilikinya.
2. Landasan psikologis. Dalam pembelajaran tematik terutama berkaitan dengan psikologi perkembangan peserta didik dan psikologi belajar. Psikologi perkembangan diperlukan terutama dalam menentukan isi/materi pembelajaran tematik yang diberikan kepada siswa agar tingkat keluasan dan kedalamannya sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik. Psikologi belajar memberikan kontribusi dalam hal bagaimana isi/materi pembelajaran tematik tersebut disampaikan kepada siswa dan bagaimana pula siswa harus mempelajarinya.

3. Landasan yuridis. Dalam pembelajaran tematik berkaitan dengan berbagai kebijakan atau peraturan yang mendukung pelaksanaan pembelajaran tematik di sekolah dasar. Landasan yuridis tersebut adalah UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang menyatakan bahwa setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya (pasal 9). UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya (Bab V Pasal 1-b).

C. Arti Penting Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses belajar secara aktif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajarinya. Melalui pengalaman langsung siswa akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya. Teori pembelajaran ini dimotori para tokoh Psikologi Gestalt, termasuk Piaget yang menekankan bahwa pembelajaran haruslah bermakna dan berorientasi pada kebutuhan dan perkembangan anak.
Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu (learning by doing). Oleh karena itu, guru perlu mengemas atau merancang pengalaman belajar yang akan mempengaruhi kebermaknaan belajar siswa. Pengalaman belajar yang menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual menjadikan proses pembelajaran lebih efektif. Kaitan konseptual antar mata pelajaran yang dipelajari akan membentuk skema, sehingga siswa akan memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan. Selain itu, dengan penerapan pembelajaran tematik di sekolah dasar akan sangat membantu siswa, karena sesuai dengan tahap perkembangannya siswa yang masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan (holistik).
Beberapa ciri khas dari pembelajaran tematik antara lain: (1) Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah dasar; (2) Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik bertolak dari minat dan kebutuhan siswa; (3) Kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih lama; (4) Membantu mengembangkan keterampilan berpikir siswa; (5) Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui siswa dalam lingkungannya; dan (6) Mengembangkan keterampilan sosial siswa, seperti kerjasama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain.
Dengan pelaksanaan pembelajaran dengan memanfaatkan tema ini, akan diperoleh beberapa manfaat yaitu: (1) Dengan menggabungkan beberapa kompetensi dasar dan indikator serta isi mata pelajaran akan terjadi penghematan, karena tumpang tindih materi dapat dikurangi bahkan dihilangkan, (2) Siswa mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna sebab isi/materi pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat, bukan tujuan akhir, (3) Pembelajaran menjadi utuh sehingga siswa akan mendapat pengertian mengenai proses dan materi yang tidak terpecah-pecah. (4) Dengan adanya pemaduan antar mata pelajaran maka penguasaan konsep akan semakin baik dan meningkat,

D. Karakteristik Pembelajaran Tematik

Sebagai suatu model pembelajaran, pembelajaran tematik memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut:
  1. Berpusat pada siswa. Pembelajaran tematik berpusat pada siswa (student centered), hal ini sesuai dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak menempatkan siswa sebagai subjek belajar sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator yaitu memberikan kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk melakukan aktivitas belajar.
  2. Memberikan pengalaman langsung, Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa (direct experiences). Dengan pengalaman langsung ini, siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkrit) sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.
  3. Pemisahan matapelajaran tidak begitu jelas. Dalam pembelajaran tematik pemisahan antar mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa.
  4. Menyajikan konsep dari berbagai matapelajaran. Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian, Siswa mampu memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
  5. Bersifat fleksibel. Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) dimana guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya, bahkan mengaitkannya dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan dimana sekolah dan siswa berada.
  6. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa. Siswa diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya sesuai dengan minat dan kebutuhannya.
  7. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan
E. Implikasi Pembelajaran Tematik

Dalam implementasi pembelajaran tematik di sekolah dasar mempunyai berbagai implikasi yang mencakup:
  1. Implikasi bagi guru, Pembelajaran tematik memerlukan guru yang kreatif baik dalam menyiapkan kegiatan/pengalaman belajar bagi anak, juga dalam memilih kompetensi dari berbagai mata pelajaran dan mengaturnya agar pembelajaran menjadi lebih bermakna, menarik, menyenangkan dan utuh.
  2. Implikasi bagi siswa: (a)  Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang dalam pelaksanaannya; dimungkinkan untuk bekerja baik secara individual, pasangan, kelompok kecil ataupun klasikal, (b) Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang bervariasi secara aktif misalnya melakukan diskusi kelompok, mengadakan penelitian sederhana, dan pemecahan masalah.
  3. Implikasi terhadap sarana, prasarana, sumber belajar dan media: (a) Pembelajaran tematik pada hakekatnya menekankan pada siswa baik secara individual maupun kelompok untuk aktif mencari, menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip secara holistik dan otentik. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya memerlukan berbagai sarana dan prasarana belajar. (b)  Pembelajaran ini perlu memanfaatkan berbagai sumber belajar baik yang sifatnya didesain secara khusus untuk keperluan pelaksanaan pembelajaran (by design), maupun sumber belajar yang tersedia di lingkungan yang dapat dimanfaatkan (by utilization). (c) Pembelajaran ini juga perlu mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran yang bervariasi sehingga akan membantu siswa dalam memahami konsep-konsep yang abstrak.(d) Penerapan pembelajaran tematik di sekolah dasar masih dapat menggunakan buku ajar yang sudah ada saat ini untuk masing-masing mata pelajaran dan dimungkinkan pula untuk menggunakan buku suplemen khusus yang memuat bahan ajar yang terintegrasi.

MATERI B.INGGRIS TENTANG MACAM-MACAM TENSES

Berikut adalah macam-macam tenses beserta rumus, dan contohnya:
 

Tenses Bahasa Inggris
Tenses Bahasa Inggris

Present Tense (Waktu Sekarang)

  • Simple Present Tense (Waktu sekarang sederhana)
Simple Present Tense adalah tenses (pola kalimat) yang digunakan untuk menceritakan waktu sekarang dalam bentuk sederhana.
Rumus Verbal
(+) S + V1 s/es + O
(-) S + do/does not + V1 + O…
(?) Do/Does + S + V…?
Rumus Nominal
(+) S + be(am, is, are) + Adj / Noun / Adverb (disingkat ANA)
(-) S + be + not + ANA
(?) Be + S + ANA ?
– Biasanya menggunakan daily activity : Always, usually, often, seldom.
Contoh Kalimat Verbal Simple Present Tense:
(+) My father goes to post office.
(-) My father does not go to post office.
(?) Does your father go to post office?
Contoh Kalimat Nominal Simple Present Tense.
(+) Marcella is a stronger woman.
(-) Marcella is not a stronger woman.
(?) Is she a stronger woman?
  • Present Continuous Tense (Waktu berlangsung sekarang)
Present Continuous Tense adalah pola kalimat yang digunakan untuk sesuatu yang sedang berlangsung saat ini.
Rumus Verbal
(+) S + be + V-ing + O
(-) S + be + not + V-ing + O
(?) Be + S + V-ing + O…
Rumus Nominal
(+) S + be (am, is, are) + Adj / Noun / Adverb (ANA)
(-) S + be + not + ANA
(?) Be + S + ANA
Contoh Kalimat Verbal Present Continuous Tense:
(+)  I am speaking english
(-)   I am not speaking English
(?)  am I speaking English?
Contoh Kalimat Nominal Present Continuous Tense:
(+) He is handsome.
(-) He is not handsome.
(?) Is he handsome?

  • Present Perfect Tense (Waktu sempurna sekarang)
Present Perfect Tense adalah pola kalimat yang terjadi pada masa lampau dan masih berpengaruh hingga sekarang.
Rumus Verbal:
(+) S + Have/Has + V3 + O
(-) S + Have/Has + not + V3 + O
(?) have/has + S + V3 + O
Rumus Nominal:
(+) S + have/has + to be 3 (been) + non verb + O
(-) S + have/has + not + to be 3 + non verb + O
(?) have/has + S + to be 3 + non verb + O?
Contoh Kalimat Verbal Present Perfect Tense:
(+) I have finished my work.
(-) I have not finished my homework.
(?) Have I finished my homework?
Contoh Kalimat Nominal Present Perfect Tense:
(+) She has been here for 20 minutes.
(-) She has not been here for 20 minutes.
(?) Has she been here for 20 minutes?
  • Present Perfect Continuous (Waktu Berlangsung Sempurna Sekarang)
Present Perfect Continuous adalah tindakan yang dimulai di masa lalu dan masih berlanjut sampai sekarang. Tenses ini juga digunakan untuk menceritakan kejadian yang dimulai dimasa lalu dan baru saja selesai.
Rumus Verbal:
(+)  S + have/has + been + V-ing + O + Adj / Noun / Adverb (ANA)
(-) S + have/ has + not + been + V-ing + O + ANA
(?) Have/has + S + been + V-ing + O + ANA
Rumus Nominal:
(+) S + has/have + been + ANA
(-) S + has/have + not + been + ANA
(?) Has/have + S + been + ANA
Contoh Kalimat Verbal Present Perfect Continuous:
(+)He has been studying  for 3 hours.
(-)  He has not been studying  for 3 hours.
(?) Has he been playing studying  for 3 hours?
Contoh Kalimat Nominal Present Perfect Continuous:
(+) I have been in Cirebon.
(-) I have not been in Cirebon.
(?) Have I been in Cirebon?

Past Tense (Waktu Lampau)

  • Simple Past Tense (Waktu lampau sederhana)
Simple Past Tense adalah tenses yang digunakan untuk menyatakan kegiatan yang terjadi dimasa lampau dan waktu terjadinya persitiwa itu telah diketahui.
Rumus Verbal:
(+) S + V2 + O + Adj / Noun / Adverb (ANA)
(-) S + did + not + V1 + O + ANA
(?) Did + S + V1 + O + ANA ?
Rumus Nominal:
(+) S + to be 2 (was/were) + ANA
(-) S + to be 2 (was/were) + ANA
(?) to be 2 + S + ANA ?
Contoh Kalimat Verbal Simple Past Tense:
(+) The Doctor went to the hospital yesterday.
(-) The Doctor did not go to the hospital yesterday.
(?) Did the Doctor go to the hospital yesterday?
Contoh Kalimat Nominal Simple Past Tense:
(+) He was a teacher.
(-) He was not a teacher.
(?) Was he a teacher?
Note:
Was: I, He, She, dan It.
Were: You, We, They.
  • Past Continuous Tense (Waktu berlangsung lampau)
Past Continuous Tense adalah tenses yang digunakan untuk menyatakan peristiwa yang sedang terjadi, tetapi bukan sedang terjadi sekarang, melainkan sedang terjadi “dulu”, sudah lewat.
Rumus Verbal:
(+) S + to be 2 (was/were) + V-ing + O
(-) S + to be 2 (was/were) + not + V-ing + O
(?) to be 2 (was/were) + S + V-ing + O
Rumus Nominal:
(+) S + to be 2 + Adj / Noun / Adverb (ANA)
(-) S + to be 2 + not + ANA
(?) to be 2 + S + ANA ?
Contoh Kalimat Verbal Past Continuous Tense:
(+) He was confused in studying grammar yesterday in school.
(-) He was not confused in studying grammar yesterday in school.
(?) Was he confused in studying grammar yesterday in school?
Contoh Kalimat Nominal Past Continuous Tense:
(+) She was lazy.
(-) She was not lazy.
(?) Was she lazy?
  • Past Perfect Tense (Waktu Sempurna Lampau)
Past Perfect Tense adalah tenses yang digunakan untuk menunjukkan peristiwa yang terjadi dimasa lampau dan terus berlangsung ataupun selesai dimasa lampau berikutnya.
Rumus Verbal:
(+) S + had + V3
(-) S + had + not + V3
(?) Had + S + V3
Rumus Nominal:
(+) S + had + been + ANA
(-) S + had + not + been + ANA
(?) Had + S + been + ANA ?
Contoh Kalimat Verbal Past Perfect Tense:
(+) She had helped her mother after she played a game.
(-) She had not helped her mother after she played a game.
(?) Had she helped her mother after she played a game?
Contoh Kalimat Nominal Past Perfect Tense:
(+) They had been at Grage Mall since morning.
(-) They had not been at Grage Mall since morning.
(?) Had they been at Grage Mall since morning?
  • Past Perfect Continuous Tense (Waktu berlangsung sempurna lampau)
Past Perfect Continuous Tense digunakan untuk mengekspresikan suatu kejadian yang sudah dimulai dan sedang berlangsung di masa lampau tapi saat ini sudah tidak terjadi lagi.
Rumus Verbal
(+) S + had + been + V-ing
(-) S + had + not + been + V-ing
(?) Had + S + been + V-ing
Rumus Nominal
(+) S + Had + Been + Being + O+ ANA
(-) S + Had + Not + Been + Being + O + ANA
(?) Had + S + Been + Being + O + ANA
Contoh Kalimat Verbal Past Perfect Continuous Tense:
(+) Isna had been sleeping for 5 hours before Her father woke up.
(-) Isna had not been sleeping for 5 hours before Her fathe woke up.
(?) Had she been sleeping for 5 hours before her father woke up?
Contoh Kalimat Nominal Past Perfect Continuous Tense:
(+) I had been being a modeling character since 2010.
(-) I had not been being a modeling character since 2010.
(?) Had you been being a modeling character since 2010?

Future Tense (Waktu yang Akan Datang)

  • Simple Future Tense (Waktu Akan Datang Sederhana)
Simple Future Tense digunakan untuk menyatakan perbuatan yang akan terjadi di masa yang akan datang.
Rumus Verbal :
(+) S + Will/Shall + V1 + O + ANA
(-) S + Will/Shall + not + V1 + O + ANA
(?) Will/Shall + S + V1 + O + ANA
Rumus Nominal :
(+) S + Will/Shall + Be + O + ANA
(-) S + Will/Shall + not + be + O + ANA
(?) Will/Shall + S + be + O + ANA
Contoh Kalimat Verbal Simple Future Tense:
(+) I will make a cake tomorrow.
(-) I will not make a cake tomorrow.
(?) Will you make a cake tomorrow?
Contoh Kalimat Nominal Simple Future Tense:
(+) Belinda will be a singer in my birthday party tomorrow.
(-) Belinda will not be a singer in my birthday party tomorrow.
(?) Will she be a singer in my birthday party tomorrow?
  • Future Continuous Tense (Waktu berlangsung akan datang)
Future Continuous Tense adalah bentuk waktu yang digunakan untuk menyatakan suatu peristiwa yang akan sedang berlangsung atau akan sedang dilakukan di waktu tertentu di masa yang akan datang.
Rumus Verbal :
(+) S + will/shall + be + V-ing + O
(-) S + will/shall + not + be + V-ing + O
(?) Will/Shall + S + be + V-ing + O?
Rumus Nominal :
(+) S + will/shall + be + being + O + ANA
(-) S + will/shall + not + be + being + O + ANA
(?) Will/Shall + S + be + being + O + ANA?
Contoh Kalimat Verbal Future Continuous Tense:
(+) I will be studying grammar speaking at 08.00 am in ELFAST.
(-) I will not be studying grammar speaking at 08.00 am in ELFAST.
(?) Will you be studying grammar speaking at 08.00 am in ELFAST?
Contoh Kalimat Nominal Future Continuous Tense:
(+) I will be being a professional English teacher.
(-) I will not be being a professional English teacher.
(?) Will you be being a professional English teacher?
  • Future Perfect Tense (Waktu sempurna yang akan datang)
Future Perfect Tense tenses yang digunakan untuk menyatakan suatu peristiwa yang akan telah terjadi atau akan telah selesai dilakukan diwaktu tertentu di masa yang akan datang.
Rumus Verbal :
(+) S + Will/Shall + Have + V3 + O + ANA
(-) S + will/shall + not + have + V3 + O + ANA
(?) Will/Shall + S + have + V3 + O + ANA
Rumus Nominal :
(+) S + Will/Shall + Have + Been + O + ANA
(-) S + will/shall + not + have + been + O + ANA
(?) Will/shall + S + have + been + O + ANA
Contoh Kalimat Verbal Future Perfect Tense:
(+) We shall have arrived in School at 10.00 o’clock.
(-) We shall not have arrived in School at 10.00 o’clock.
(?) Shall we have arrived in School at 10.00 o’clock.
Contoh Kalimat Nominal Future Perfect Tense:
(+) I will have been at Grandma House by the end of the week.
(-) I will not have been at Grandma House by the end of the week.
(?) Will you have been at Grandma House by the end of the week?
  • Future Perfect Continuous Tense (Waktu berlangsung sempurna akan datang)
Future Perfect Continuous Tense adalah tenses yang digunakan untuk menyatakan suatu peristiwa yang akan telah sedang berlangsung di waktu yang akan datang dimasa lampau.
Rumus Verbal :
(+) S + Will/Shall + Have + Been + V-ing + O + ANA
(-) S + will/shall + not + have + been + V-ing + O + ANA
(?) Will/Shall + S + have + been + V-ing + O + ANA ?
Rumus Nominal :
(+) S + Will/Shall + Have + Been + O + ANA
(-) S + Will/Shall + not + Have + Been + O + ANA
(?) Will/Shall + S + Have + Been + O + ANA
Contoh Kalimat Verbal Future Perfect Continuous Tense
(+) She will have been studying for a while when you come here.
(-) She will not have been studying for a while when you come here.
(?) Will she have been studying for a while when you come here?
Contoh Kalimat Nominal Future Perfect Continuous Tense
(+) I will have been a famous artist within twenty years ahead.
(-) I will not have been a famous artist within twenty years ahead.
(?) Will I have been a famous artist within twenty years ahead.

Past Future (Akan datang di waktu lampau)

  • Simple Past Future Tense (Waktu Akan Datang Di Waktu Lampau)
Simple Past Future Tense digunakan untuk menyatakan suatu peristiwa yang terjadi atau dilakukan secara berulang-ulang atau sudah menjadi kebiasaan di masa lampau, penggunaan kata “would” dalam kalimat biasanya menunjukkan bahwa pembicara ingin sesuatu itu terjadi di masa depan, yang mungkin atau tidak mungkin menjadi kenyataan.
Rumus Verbal :
(+) S + Would/Should + V1 + O + ANA
(-) S + Would/Should + Not + V1 + O + ANA
(?) Would/Should + S + V1 + O + ANA
Rumus Nominal :
(+) S + Would/Should + Be + O + ANA
(-) S + Would/Should + Not + Be + O + ANA
(?) Would/Should + S + Be + O + ANA
Contoh Kalimat Verbal Simple Past Future Tense:
(+) They will go home soon.
(-) They will not go home soon.
(?) Would they go home soon?
Contoh Kalimat Nominal Simple Past Future Tense:
(+) we should be there last month.
(-) we shouldn’t be there last month.
(?) Sould we be there last month?
  • Past Future Continuous Tense (Waktu Akan Sedang Terjadi Diwaktu Lampau)
Past Future Perfect Continuous Tense digunakan untuk menyatakan suatu perbuatan atau peristiwa yang akan sudah sedang berlangsung pada waktu lampau.
Rumus Verbal :
(+) S + Would/Should + Be + V-ing + O + ANA
(-) S + Would/Should + Not + Be + V-ing + O + ANA
(?) Would/Should + S + Be + V-ing + O + ANA
Rumus Nominal :
(+) S + Would/Should + Be + Being + O + ANA
(-) S + Would/Should + Not + Be + Being + O + ANA
(?) Would/Should + S + Be + Being + O + ANA
Contoh Kalimat Verbal Past Future Continuous Tense:
(+) My mother would be cooking vegetables at this hour yesterday morning.
(-) My mother would not be cooking vegetables at this hour yesterday morning.
(?) Would my mother be cooking vegetables at this hour yesterday morning?
Contoh Kalimat Nominal Past Future Continuous Tense:
(+) I should be being a art director if I did work at Pixar studio.
(-) I should not be being a art director if I did work at Pixar studio.
(?) should you be being a art director if I did work at Pixar studio?
  • Past Future Perfect Tense (Waktu akan sudah selesai di masa lampau)
Past Future Perfect Tense digunakan untuk menyatakan suatu perbuatan atau peristiwa yang akan sudah selesai pada waktu lampau atau menyatakan   pengandaian yang tidak mungkin terjadi karena syaratnya sudah pasti tidak akan terpenuhi.
Rumus Verbal :
(+) S + Would/Should + Have + V3 + O + ANA
(-) S + Would/Should+ Not + Have + V3 + O + ANA
(?) Would/Should + S + Have + V3 + O + ANA
Rumus Nominal :
(+) S + Would/Should + Have + Been + O + ANA
(-) S + Would/Should + Not + Have + Been + O + ANA
(?) Would/Should + S + Have + Been + O + ANA
Contoh Kalimat Verbal Past Future Perfect Tense:
(+) She would have come here if she had called him.
(-) She wouldn’t have come here if she had not called him.
(?) would she have come here if she had called him ?
Contoh Kalimat Nominal Past Future Tense:
(+) I should have been at Studio if they had invited me.
(-) I should not have been at Studio if they had not invited me.
(?) should you have been at Studio there if they had invited me ?
  • Past Future Perfect Continuous Tense (Waktu yang sudah sedang berlangsung pada waktu lampau)
Past Future Perfect Continuous Tense digunakan untuk menyatakan suatu perbuatan atau peristiwa yang akan sedang berlangsung.
Rumus Verbal :
(+) S + Would/Should + Have + Been + V-ing + O + ANA
(-) S + Would/Should + Not + Have + Been + V-ing + O + ANA
(?) Would/Should + S + Have + Been + V-ing + O + ANA
Rumus Nominal :
(+) S + Would/Should + Have + Been + Being + O + ANA
(-) S + Would/Should + Not + Have + Been + Being + O + ANA
(?) Would/Should + S + Have + Been + Being + O + ANA
Contoh Kalimat Verbal Past Future Perfect Continuous Tense:
(+) My boyfriend would have been giving flower at this hour yesterday morning.
(-) My boyfriend would not have been giving flower at this hour yesterday morning.
(?) Would your boyfriend have been giving flower at this hour yesterday morning?
Contoh Kalimat Nominal Past Future Perfect Continuous Tense:
(+) I should have been being an art director by studying animation.
(-) I should’nt have been being art director by studying animation.
(?) Should you have been being art director by studying animation?

ANIMASI BERGERAK